PIDATO DIDIKAN SUBUH
Disusun oleh:
Zainal Masri
|
السلام
علىكم ورحمةالله وبركاته
Alhamdulillahirabbil
‘alamin, wassholatu
wassala mu’ala asyrofil
ambiya iwal mursaliin, wa’ala alihi washahbihi ajma’in, asyhadualla
ilahaillallaah, waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warasuuluh, allahumma
sholli
‘ala muhammad, wa’ala ali muhammad, amma ba’du
Yang
saya hormati, bapak-bapak ustad yang membimbing didikan subuh di pagi
ini, dan
yang saya muliakan, kakak-kakak, adek-adek dan teman-teman, gernerasi
muda
harapan bangsa,..
Alhamdulillah,
kita
bersyukur kepada allah SWT, Tuhan yang maha pengasih, dan belum pernah
pilih kasih, Tuhan yang maha penyayang, yang sayang nya tidak terbilang,
alhamdulillah dengan berkat limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya
kepada
kita, pada pagi yang cerah ini kita telah dapat kembali melaksanakan
didikan
subuh, di mesjid kita yang sangat kita cintai ini,
Kemudian
shalawat
dan salam, untuk junjungan kita, nabi besar muhammad SAW, Karena
beliau adalah Rasul yang terahir, yang
menjadi Rahmatalil’alamiin.
Bapak-bapak
ustad yang saya hormati, kemudian kaumuslimin dan muslimat, terutama
teman-teman saya generasi muda harapan bangsa
Adapun topik
pembicaraan kita dalam kesempatan kali ini adalah
“PENTINGNYA MENJAGA LIDAH”
Pokok
permasalahannya adalah surat
albaqarah ayat 263
Artinya: Perkataan yang baik dan
pemberian maaf
lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan
(perasaan
si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Nah, hadirin,..
Dari ayat tersebut maka dapat kita ambil
suatu ‘iktibar atau
pelajaran, bahawa begitu
pentingnya kita menjaga lidah ini, dari ayat tersebut telah jelas
dikatakan,bahwasanya
allah pun lebih senang dan lebih menyukai orang-orang yang berkata yang
baik
dan sopan, daripada kita bersedekah akan tetapi menyakitkan hati orang
yang
menerimanya.
Didalam
agama islam, kita tahu bahwa nilai
sedekah itu sangat besar sekali dalam pandangan allah SWT, akan tetapi,
kalau
sekiranya menyakitkan hati orang yang menerimanya, maka kata allah lebih
baik
kita ini berkata yang baik dan sopan saja kepada dia, sehingga tidak
meluluhkan
hati orang yang menerima.
Contohnya:
Kadang-kadang ada orang, meminta-minta ke
rumah
kita, maka kalau kita punya uang,
Kasih..
Kalau kita tidak punya apa-apa, maka
tidak ada
salahnya kita berkata:
Maaf
pak..
atau maaf buuk,
Sehingga orang yang meminta pun tidak
tersinggung perasaannya oleh kita.
Teman-teman yang
berbahagia...
Apa yang dapat kita ambil pelajaranya
disini?
Bahwa menjaga lidah itu, bukanlah suatu
hal yang sangat mudah.
Tidak seperti yang di nasehatkan orang kepada kita. Orang begitu mudah
menyuruh
kita menjaga lidah. Akan tetapi dia sendiri,, kadang-kadang tidak
dijaganya
lidahnya,, ringan sekali mulutnya mengunjingkan saudaranya
sendiri,,,Ringan
sekali mulutnya mengatai-ngatain saudaranya,
Padahal kaumuslimin..
Perlu kita ketahui
bersama,, bahwa lidah kita ini klau tidak kita
jaga, dan tidak kita pikirkan apa yang mau kita ucapkan kepada orang
lain.
Ingatlah kaumuslimin...dia sangat berbahaya sekali.
Ada pepatah
mengatakan,, barang kali ibu-bapak sudah sering
mendengarnya pepatah ini:
“bawa
kalau
pedang itu melukai tubuh,, masih akan ada harapan sembuh, tapi kalau
lidah yang melukai hati, kemana obat hendak di cari”
Makanya orang sering
bialang:
Sekali arang tercoreng di dahi maka
seumur
hidup orang akan tetap ingat,...
Maka...
Teman-teman ku...,,
itu mulut jangan suka menyakiti orang lain,
hidup akan susah selamanya.
Teman-temanku..., itu
mulut jangan suka menyakiti hati guru kita,
hidup tidak baroqah,
Ibu-bapak kaumuslimin, terutama terutama
adek-adek dan kakak-kakak generasi muda harapan bangsa
Jadi dengan demikian,
marilah kita berusaha semaksimal mungkin,
untuk selalu menjaga lidah kita, dari perkataan-perkataan yang tidak
baik, atau
perkataan-perkataan yang tidak di ridhoi oleh allah SWT,
Bagaimana
caranya?
Tentu Tidak lain dan tidak bukan adalah: pikirkan
apa yang mau kita ucapkan kepada orang
lain, dan jangan ucapkan apa yang terpikir saja, tanpa mempertimbangkan
apa mudarat dan akibatnya.sehingga kalau hal-hal
yang
sifatnya kecil seperti ini saja kita sudah berhati-hati,, apalagi kita
nantinya
menghadapi urusan yang lebih besar, lebih terhormat, tentu kita akan
terbiasa
juga berhati-hati dalam mengucapkan sesuatu kepada orang lain atau
saudara
kita.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan
walaupun
agak singkat memang karena keterbatasan
waktu,,Mudah-mudahan apa yang yang saya sampaikan ini, dapat bermanfaat
bagi
kita semua. Amin Yarabbal‘Alaminn.
wallahu'alam